Home / Berita / Transformasi Keuangan Digital: PKM FEB Unila Lahirkan UMKM Melek QRIS di Pesawaran

Transformasi Keuangan Digital: PKM FEB Unila Lahirkan UMKM Melek QRIS di Pesawaran

Pesawaran – Tim dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Lampung (Unila) melaksanakan Program Pengabdian kepada Masyarakat Unggulan (PKM-U) di Desa Purworejo, Kecamatan Negeri Katon, Kabupaten Pesawaran, pada Kamis, 28 Agustus 2025.

PKM ini menghasilkan sebuah terobosan penting bagi pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), yaitu pendampingan dalam penerapan QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard) sebagai sistem pembayaran digital.

Tim dosen pengabdi PKM-U ini teriri dari Prof. Dr. Mahatma Kufepaksi, S.E., M.Sc. selaku ketua tim bersama Prof. Dr. Sri Hasnawati S.E., M.M. yang beranggotakan Ahmad Faisol, S.E., M.M., Lidya Fransiska, S.Pd., M.Hum, Nindytia Puspitasari Dalimunthe, S.E., M.Sc., mencari pelaku UMKM serta ibu rumah tangga.

Kehadiran program ini berangkat dari permasalahan nyata di masyarakat, yakni rendahnya literasi dan inklusi keuangan, khususnya dalam penggunaan layanan keuangan digital. Selama ini, sebagian besar pelaku UMKM di Desa Purworejo masih mengandalkan transaksi tunai yang rentan dengan berbagai risiko.

“QRIS menjadi salah satu solusi untuk meningkatkan efisiensi transaksi sekaligus memperluas inklusi keuangan. Dengan digitalisasi, UMKM bisa lebih mudah mengelola keuangan dan memperluas jangkauan pasar,” jelas Prof. Mahatma dalam kegiatan tersebut.

PKM ini tidak hanya melibatkan dosen, tetapi juga mahasiswa Program Studi Manajemen Keuangan FEB Unila. Mahasiswa turut mendampingi peserta secara langsung, membantu mereka menginstal aplikasi pembayaran digital, memahami cara penggunaan QRIS, hingga melakukan simulasi transaksi.

Bagi mahasiswa, keterlibatan ini memberikan pengalaman lapangan yang berharga. Mereka tidak hanya belajar teori, tetapi juga mengasah keterampilan komunikasi, problem solving, serta menumbuhkan empati dan kepedulian sosial terhadap masyarakat.

Pelaksanaan kegiatan berjalan lancar tanpa kendala berarti. Respon masyarakat sangat positif, terutama dari para pelaku UMKM, pengurus BUMDes, hingga ibu rumah tangga yang merasa mendapatkan pengetahuan baru yang sesuai dengan kebutuhan usaha sehari-hari.

Peserta mengaku lebih percaya diri untuk mulai mengadopsi sistem pembayaran digital setelah mengikuti pelatihan. Dampak awal yang terlihat adalah peningkatan pemahaman terkait literasi keuangan digital, kelancaran arus kas usaha, hingga potensi peningkatan omzet penjualan berkat transaksi yang lebih praktis dan tercatat.

Tim PKM FEB Unila berharap implementasi QRIS di Desa Purworejo dapat terus berlanjut dan berkembang. Tidak hanya meningkatkan efisiensi transaksi, tetapi juga membantu UMKM memperluas akses pasar karena konsumen kini cenderung memilih metode pembayaran non-tunai.

“Kami berharap implementasi QRIS tidak hanya meningkatkan efisiensi transaksi, tetapi juga memperluas akses pasar UMKM, karena konsumen saat ini cenderung memilih metode pembayaran yang cepat dan non-tunai” tutup Prof. Mahatma. (Magang_Nissa Nabila)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *