Home / Berita / Soroti Temuan Microsoft Soal Netizen Paling Tidak Sopan, Karya Mahasiswi FEB Unila Juarai Kompetisi Desain Nasional

Soroti Temuan Microsoft Soal Netizen Paling Tidak Sopan, Karya Mahasiswi FEB Unila Juarai Kompetisi Desain Nasional

FEB Unila – Berangkat dari keprihatinan terhadap rendahnya etika netizen Indonesia di media sosial, seorang mahasiswi Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Lampung (Unila) berhasil menuangkan gagasannya menjadi sebuah prestasi. Dia adalah Desi Alifia Zahra, dari program studi S1 Akuntansi 2024, yang sukses meraih juara dalam kompetisi desain grafis tingkat nasional pada ajang Counfest 2025 oleh KOPMA Unila.

Counfest merupakan kegiatan tahunan yang digagas oleh Koperasi Mahasiswa Unila. Ajang ini bertujuan memacu kesadaran akan pentingnya koperasi dalam tatanan ekonomi bangsa serta mewujudkan Tri Dharma Perguruan Tinggi. Perlombaan yang mengusung tema “Lead The Creator Era with Gen Z Cooperative Energy” ini melalui serangkaian tahapan seleksi ketat sejak Juni hingga mencapai puncaknya pada Sabtu, 27 September 2025.

Kompetisi desain grafis itu sendiri diikuti oleh berbagai peserta dari universitas ternama di Indonesia. Desi mengaku menghadapi persaingan yang ketat, terutama dari finalis asal Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) dan KOPMA UIN Jakarta yang menampilkan karya-karya dengan ide yang kuat.

Karya poster yang diusung Desi mengangkat tema “Etika dalam Bermedia Sosial”. Ide ini lahir dari fenomena maraknya interaksi digital yang kurang beretika. “Saya terinspirasi dari survei Microsoft yang menyebut netizen Indonesia termasuk paling tidak sopan se-Asia Tenggara. Dari situ, saya ingin mengingatkan kembali pentingnya bersikap bijak di dunia maya,” ungkap Desi.

Menurutnya, keunggulan karyanya terletak pada relevansi tema dengan kehidupan sehari-hari. Dengan visual yang simpel namun komposisi warnanya menarik, pesan dalam posternya diharapkan dapat lebih mudah menyentuh dan diingat oleh audiens, khususnya generasi muda yang aktif di media sosial.

Desi mengungkapkan, strateginya adalah menyeimbangkan antara identitas visual yang kuat dengan kemampuan penyampaian pesan. “Karya harus punya ciri khas agar langsung dikenali, tapi yang terpenting bukan hanya desain yang bagus, tapi juga bagaimana saya bisa menyampaikan pesan dari desain itu di hadapan juri,” jelasnya.

Motivasi terbesarnya mengikuti lomba ini adalah untuk mengasah kemampuan, keluar dari zona nyaman, dan membuktikan diri mampu bersaing di kancah nasional. “Juara itu bonus, tapi pengalaman dan pelajaran dari proses lombanya adalah yang paling berharga. Tentu saya juga ingin membawa nama baik almamater,” tuturnya.

Prestasi yang diraih Desi Alifia Zahra ini sekali lagi menegaskan bahwa mahasiswa FEB Unila tidak hanya unggul dalam bidang akademik, tetapi juga sangat kompetitif dan kreatif dalam menghasilkan karya-karya inovatif yang relevan dengan isu sosial terkini. (Magang_M Ghatan Dinata)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *