FEB Unila — Kistia Syaifa Sabilla, mahasiswi asal Kota Metro yang memulai perjalanan akademiknya pada tahun 2022, resmi menjadi salah satu lulusan terbaik kategori Diploma pada Yudisium FEB Universitas Lampung Periode II Tahun 2025. Dengan karakter yang tenang dan sederhana, Kistia membuktikan bahwa prestasi dapat diraih bukan hanya dari strategi rumit, tetapi dari konsistensi, ketekunan, dan niat tulus untuk membahagiakan orang tua.
Memilih FEB Unila menjadi langkah penting dalam hidupnya. Sejak awal, Kistia sudah memiliki keinginan kuat untuk mendalami bidang perpajakan, sehingga FEB Unila menjadi pilihan yang paling tepat. “Karena di FEB Unila ada prodi yang saya inginkan sejak awal, yaitu pajak,” ujarnya singkat.
Perjalanan Kistia selama kuliah di FEB Unila penuh dengan pengalaman yang menyenangkan. Ia merasa beruntung bisa bertemu banyak teman baru dan memperluas relasi. “Seru, menyenangkan, punya banyak teman dan relasi,” ceritanya.
Meskipun begitu, ia mengaku tidak mengikuti organisasi maupun aktivitas kampus lainnya. Hal ini membuatnya memiliki lebih banyak waktu untuk fokus pada kuliah tanpa harus bingung membagi fokus. “Nggak pernah ikut organisasi, jadi ya punya banyak waktu. Alias kupu-kupu,” ucapnya sambil bercanda.
Sama seperti mahasiswa lainnya, Kistia juga pernah merasa kewalahan. Tantangan terbesar baginya muncul ketika banyak tugas menumpuk menjelang deadline. “Haduh, seketika jadi burnout,” ungkapnya. Untuk mengatasi itu, ia memilih cara paling sederhana namun efektif: diselesaikan. Ia juga sering mengerjakan tugas bersama teman-temannya agar prosesnya terasa lebih ringan.
Menariknya, Kistia tidak merasa memiliki strategi belajar khusus. Baginya, keberhasilan diperoleh dari usaha dan doa. “Nggak punya strategi, berusaha sama berdoa aja si,” katanya. Ketika ditanya mengenai tips untuk mahasiswa lain agar bisa konsisten berprestasi, ia kembali menjawab dengan jujur bahwa dirinya tidak memiliki tips khusus semua berjalan secara natural.
Meskipun tidak aktif dalam organisasi, Kistia justru menilai pengalaman non-akademik cukup penting bagi mahasiswa lain. Menurutnya, aktivitas seperti organisasi dapat menambah pengalaman serta memperluas relasi. Bahkan, jika bisa kembali ke masa awal kuliah, ia dengan tegas mengatakan, “Ikut organisasi deh biar nggak nolep nolep amat,” candanya.
Dalam perjalanan akademiknya, Kistia mengaku ada orang-orang tertentu yang sangat berpengaruh bagi dirinya, meski ia tidak menjelaskan lebih jauh. Namun satu hal yang jelas, motivasi terbesarnya selalu datang dari keinginan membuat orang tua bangga dan merasakan hari wisuda. “Supaya bisa merasakan wisuda, bikin orang tua bangga,” tuturnya.
Menutup masa studinya, Kistia memberikan pesan penuh empati kepada mahasiswa FEB Unila lainnya. “Apa pun yang terjadi di kehidupan kalian baik happy atau tidak jangan mudah menyerah. Sabar aja dulu. Nggak ada yang kekal di dunia ini, semua pasti berlalu,” pesannya.
Setelah dinyatakan lulus, Kistia kini menatap masa depan dengan harapan yang sederhana namun jelas. Ia ingin mendapatkan pekerjaan yang sesuai dengan bidang keilmuannya, terutama di bagian keuangan. Ia juga percaya bahwa ilmu manajemen yang ia dapat selama kuliah akan sangat mendukung langkah kariernya ke depan.
Kisah Kistia Syaifa Sabilla menjadi contoh bahwa setiap mahasiswa punya perjalanan uniknya sendiri. Tidak harus selalu gemerlap oleh aktivitas organisasi atau deretan penghargaan, tetapi yang terpenting adalah kesungguhan, usaha, dan keberanian untuk melangkah hingga garis akhir. (Magang_Nissa Nabila)





