


FEB Unila – Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Lampung (Unila) menyelenggarakan Audit Mutu Internal (AMI) bertempat di Gedung Dekat Ruang D101, pada 2 Desember 2025. Kegiatan ini merupakan bagian dari siklus pelaksanaan penjaminan mutu ke-21 Unila.
Acara diawali dengan sambutan dari Sekretaris Lembaga Penjaminan Mutu dan Pengembangan Pembelajaran (LPMPP) Universitas Lampung, Dr. Maulana Mukhlis, S.Sos., M.IP. dan Dekan FEB Unila Prof. Dr. Nairobi, S.E., M.Si., yang menetapkan fokus dan visi kegiatan.
Dalam sambutannya, Dr. Maulana menyampaikan bahwa AMI tahun ini memiliki signifikansi tinggi karena hasilnya menjadi objek telaah oleh BPKP, dengan fokus utama pada keterserapan lulusan di dunia kerja.
FEB Unila menerima apresiasi khusus di sektor ini. Program Studi S1 Manajemen FEB berhasil mencatatkan tingkat serapan lulusan tertinggi se-Unila. Selain itu, Beliau juga menyinggung adanya tiga perubahan mendasar yang akan diterapkan pada instrumen audit mutu tahun depan, menandai berakhirnya penggunaan Permendikbud No. 3 Tahun 2020.
Sementara itu, Dekan FEB Unila menekankan pentingnya kejujuran, integritas, dan perbaikan berkelanjutan di tingkat fakultas.
“Integritas dan perbaikan berkelanjutan adalah kunci. Tujuan kami adalah menjadikan FEB Unila world-class faculty sehingga mahasiswa tertarik masuk secara alami, didasarkan pada keunggulan dan kualitas yang kita miliki,” ujarnya.
Di lanjutkan dengan paparan temuan audit yang di sampaikan oleh Prof. Dra. Endang Linirin Widiastuti, M.Sc., Ph.D., Paparan ini menyajikan hasil AMI secara detail dan komprehensif, mengidentifikasi area yang sudah unggul dan area yang memerlukan perbaikan segera, termasuk optimalisasi sumber daya dosen untuk pemenuhan standar minimum.
Mengakhiri penyajian temuan tersebut, Beliau menyampaikan harapan yang menggarisbawahi pentingnya tindak lanjut berbasis data oleh seluruh sivitas akademika FEB.
“Kami berharap setiap Program Studi dapat melihat data ini bukan sebagai koreksi semata,melainkan sebagai peluang emas untuk berkolaborasi, memastikan setiap indikator mutu ditingkatkan, dan menerjemahkan data menjadi aksi nyata demi akreditasi unggul di masa mendatang,” ujarnya, sebelum sesi diskusi dan penutupan acara dimulai.
AMI FEB 2025 menghasilkan peta jalan perbaikan yang vital. Dengan didukung integritas dan visi Dekan untuk fakultas berstandar internasional, tindak lanjut temuan ini menjadi fokus utama. Langkah ini penting untuk mengukuhkan mutu, menghadapi perubahan instrumen audit mendatang, dan menjadikan FEB magnet alami bagi mahasiswa unggulan.(Eka Lediyana)

