Home / Berita / Mahasiswa FEB Unila Raih First Runner-Up Entrepreneur Competition Gebyar BIK OJK Lampung x KSPM Fair 2025

Mahasiswa FEB Unila Raih First Runner-Up Entrepreneur Competition Gebyar BIK OJK Lampung x KSPM Fair 2025

FEB Unila – Tiga mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung (FEB Unila), yaitu Raynard Almer Fabrizio (S1 Manajemen Internasional 2024), Chelsian Adyatama (S1 Manajemen Internasional 2024), dan Novita Sari Dewi Gultom (S1 Manajemen 2024), berhasil meraih First Runner-Up dalam ajang Entrepreneur Competition pada acara Gebyar BIK OJK Lampung x KSPM Fair 2025.

Kompetisi ini merupakan ajang Business Plan Competition (BPC) yang menantang mahasiswa untuk merancang dan mempresentasikan ide bisnis yang memiliki potensi nyata untuk direalisasikan. Perlombaan berlangsung dalam dua tahap, yaitu pengumpulan proposal dan tahap final berupa presentasi secara langsung di hadapan dewan juri.

Kegiatan ini diselenggarakan secara hybrid pada 15–30 Oktober 2025 di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung. Tim Raynard mengaku tertarik mengikuti kompetisi ini karena melihat peluang besar serta relevansi lomba dengan bidang keilmuan mereka sebagai mahasiswa FEB.

“Sebagai mahasiswa FEB, lomba business plan ini sangat cocok buat kami. Apalagi OJK terlibat langsung dalam penyelenggaraannya, itu semakin menambah semangat kami untuk berjuang,” ujar Raynard.

Dalam kompetisi tersebut, tim mereka mengusung ide bisnis bernama SAVORA, sebuah perusahaan teknologi finansial (fintech) yang menyediakan layanan berbagai instrumen investasi seperti emas digital, reksadana, dan saham—dalam satu aplikasi. SAVORA juga dilengkapi fitur edukasi keuangan berbasis AI serta gamifikasi interaktif untuk meningkatkan literasi finansial masyarakat.

Meskipun waktu persiapan tergolong singkat, yakni hanya sekitar tiga hari, tim ini berhasil memaksimalkan kerja sama. Mereka membagi tugas secara efisien, mulai dari perencanaan keuangan, pembuatan prototype aplikasi, hingga penguatan konsep dan makna dari ide bisnis yang diangkat.

“Tantangan terbesar kami adalah berpacu dengan waktu dan rasa takut karena harus bersaing dengan universitas-universitas besar dari seluruh Indonesia,” jelas Raynard.

Kendati demikian, kerja keras mereka berbuah hasil manis. Tim SAVORA berhasil meraih posisi First Runner-Up dan mengharumkan nama FEB Unila di tingkat nasional.

“Kami sadar bahwa rasa takut hanya menjadi penghambat untuk maju. Dalam kompetisi, semua setara, dan lawan terberat sebenarnya adalah diri kita sendiri,” tambahnya.

Sebagai penutup, Raynard menyampaikan harapan agar ide bisnis SAVORA tidak berhenti hanya sebagai konsep di atas kertas. 

“Kami berharap ide ini bisa dikembangkan lebih lanjut dengan berbagai pihak agar benar-benar terealisasi dan memberi dampak positif bagi peningkatan kualitas hidup di masa depan,” tutupnya. (Magang_Icka Nuraini Azhumi)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *