PPL Akuntansi untuk “Small and Medium Enterprise”

PPL Akuntansi untuk “Small and Medium Enterprise”

(FEB Unila) Pendidikan Profesi Lanjutan (PPL) menjadi salah satu cara agar akuntan mempertahankan profesionalitasnya. PPL merupakan cara belajar terus-menerus tentang ilmu akuntansi dan penerapannya di masyarakat.

Pada Selasa (5/11) kemarin berlangsung PPL dengan topik “Standar Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (ETAP) pada Entitas Mikro Kecil dan Menengah (EMKM)”. Acara yang merupakan kerjasama FEB Unila dan Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI) Wilayah Lampung ini digelar di gedung Akuntansi lantai 2 FEB Unila.

Narasumber pelatihan ini adalah Prof. Dr. Slamet Sugiri, M.B.A., Ak., C.M.A. dari UGM, yang sering bekerja sama dengan FEB Unila untuk meningkatkan kualitas akuntansi di Unila. Dia menjabarkan 18 bab yang menjadi materi pada pelatihan SAK EMKM.

Lebih pokok dia menjelaskan mengapa UMKM memerlukan standar akuntansi keuangan (SAK) yang lebih sesuai dari pada umumnya untuk perusahaan. “SAK ETAP yang kompleks tidak bisa diterapkan pada pelaku UMKM, misalnya tentang fair value yang tidak bisa diikuti persis oleh mereka” jelasnya.

Sekitar 40 peserta yang terdiri dari para dosen FEB, dosen universitas negeri dan swasta di Lampung dan praktisi akuntansi mengikuti pemaparan Prof Slamet. Hadir juga antara lain Dr. Mahrina Sari (Wakil Dekan I), Dr. Fajar Gustiyawati (Wakil Dekan II), Dr. Farichah (Kajur Akuntansi), Dr. Zubaidi Indra, Dr. R. Wedie, dan Dr. Nurdiono yang merupakan dosen senior jurusan Akuntansi.

Menurut Ade Widiyanti, dosen akuntansi FEB yang menjadi salah satu peserta, PPL merupakan program yang harus diikuti setiap akuntan professional pemegang CA(Chartered Accountant). Materinya SAK EMKM ini selain bermanfaat untuk perkuliahan dan penelitian, juga bisa ditularkan kepada UMKM di masyarakat.

Sebelumnya, acara dibuka oleh dekan FEB, Prof. Dr. Satria Bangsawan, M.Si. Dalam sambutannya dia mengingatkan pentingnya ilmu akuntansi dalam dunia usaha kecil dan menengah. “Small and Medium Enterprise memerlukan sistem akuntansi yang sesuai, jika pelaku usaha ini bisa menguasainya, diharapankan mereka memiliki kompetensi dalam pelaporan keuangan yang baik” ujarnya.

Pembina UMKM di Provinsi Lampung ini menegaskan komitmen FEB dalam mempersiapkan mahasiswanya menjadi enterpreneur yang sukses. Dekan meminta jurusan akuntansi lebih berperan dalam mendukung program tersebut. (dedi)


[slideshow_deploy id=’5252′]